Bronkitis

Bronkitis
Gambar A menunjukkan letak dari paru-paru dan bronkus. Gambar B adalah gambar yang diperbesar dari bronkus normal. Gambar C adalah gambar yang diperbesar dari bronkus dengan bronkitis.
Informasi umum
SpesialisasiPulmonologi Sunting ini di Wikidata

Bronkitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronkus) (saluran udara di dalam paru-paru).[1]

Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.

Penyebab

Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia)

Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan menahun. Infeksi berulang bisa diakibatkan oleh:

  • Sinusitis kronis
  • Bronkiektasis
  • Alergi
  • Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.

Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:

  • Berbagai jenis debu
  • Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin
  • Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
  • Tembakau dan rokok lainnya.
  • Polutan yang mengandung polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs), seperti asap knalpot dan asap pembakaran sampah[2]

Gejala

Gejalanya berupa:

  • batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
  • sesak napas ketika melakukan olahraga atau aktivitas ringan
  • sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu)
  • bengek
  • lelah
  • pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
  • wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
  • pipi tampak kemerahan
  • sakit kepala
  • gangguan penglihatan.

Bronkitis infeksiosa sering kali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.

Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.

Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.

Sesak napas terjadi jika saluran udara tersumbat. Sering ditemukan bunyi napas mengi, terutama setelah batuk. Bisa terjadi pneumonia.

Diagnosis

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala, terutama dari adanya lendir. Pada pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop akan terdengar bunyi ronki atau bunyi pernapasan yang abnormal.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:

  • Tes fungsi paru-paru
  • Gas darah arteri
  • Rontgen dada.

Pengobatan

Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau asetaminofen; kepada anak-anak sebaiknya hanya diberikan asetaminofen. Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.

Referensi

  1. ^ "What Is Bronchitis?". August 4, 2011. Diakses tanggal 1 April 2015. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-28. Diakses tanggal 2019-03-14. 

Pranala luar

  • NIH entry on Bronchitis
  • MedlinePlus entries on Acute bronchitis and Chronic bronchitis
  • Mayo Clinic factsheet on bronchitis
  • l
  • b
  • s
Penyakit sistem pernapasan
ISPA
(termasuk ISPA,
Selesma)
kepala
sinus
Sinusitis
Hidung
Rinitis
Rinitis vasomotor
Rinitis atropi
Rinitis alergi
Polip hidung
Rinore
Septum nasal
Deviasi septum nasal
Perforasi septum nasal
Hematoma septum nasal
Tonsil
Tonsilitis
Hipertrofi adenoid
Abses peritonsil
Leher
Faring
Faringitis
Faringitis streptokokus
Refluks laringofaring (LPR)
Abses retrofaring
Laring
Laringotrakeitis
Laringomalasia
Kista laring
Laringitis
Refluks laringofaring (LPR)
Spasme laring
Pita suara
Refluks laringofaring (LPR)
Nodul pita suara
Kelumpuhan pita suara
Disfungsi pita suara
Epiglotis
Epiglotitis
Trakea
Trakeitis
Stenosis laringotrakea
Saluran napas bawah/Penyakit paru
Bronkus/
obstruktif
acute
Bronkitis akut
kronik
PPOK
Bronkitis Kronik
PPOK eksaserbasi akut)
Asma (Status asmatikus
Terkait aspirin
Terkait aktivitas
Bronkiektasis
Fibrosis kistik
tidak spesifik
Bronkitis
Bronkiolitis
Bronkiolitis obliterans
Panbronkiolitis difus
Interstisial/
restriktif
(fibrosis)
Agen eksternal/
okupasi
penyakit paru
Pneumokoniosis
Aluminosis
Asbestosis
Baritosis
Fibrosis bauksit
Beriliosis
Sindrom Caplan
Kalikosis
Pneumokoniosis pekerja batubara
Siderosis
Silikosis
Talkosis
Bisinosis
Pneumonitis hipersensitivitas
Bagasosis
Bird fancier's lung
Paru petani
Likoperdonosis
Lainnya
  • ARDS
  • Kombinasi fibrosis paru dan emfisema
  • Edema paru
  • Sindrom Löffler/Pneumonia eosinofilik
  • Hipersensitivitas respirasi
    • Aspergilosis bronkopulmoner alergi
  • Sindrom Hamman-Rich
  • Fibrosis paru idiopatik
  • Sarkoidosis
  • Cedera paru terkait vape
Obstruktif / Restriktif
Pneumonia/
pneumonitis
oleh patogen
  • Virus
  • Bakteri
    • Pneumokokus
    • Klebsiella
  • Bakteri atipik
    • Mikoplasma
    • Legionelosis
    • Klamidia
  • Fungi
    • Pneumosistis
  • Parasitik
  • noninfeksi
    • Kimia/Sindrom Mendelson
    • Aspirasi/Lipid
oleh vektor/rute
  • Pneumonia komunitas (CAP)
  • Healthcare-associated Pneumonia (HCAP)
  • Pneumonia nosokomial (HAP)
oleh distribusi
  • Bronko-
  • Lobaris
IIP
  • UIP
  • DIP
  • BOOP-COP
  • NSIP
  • RB
lainnya
Kavitas paru/
mediastinum
Penyakit pleura
Efusi pleura
Hemotoraks
Hidrotoraks
Kilotoraks
Empiema/pyotoraks
Maligna
Fibrotoraks
Penyakit mediastinum
  • Mediastinitis
  • Emfisema mediastinum
Lainnya
Pengawasan otoritas: Perpustakaan nasional Sunting ini di Wikidata
  • Prancis (data)
  • Amerika Serikat
  • Latvia
  • Jepang
  • Republik Ceko