Leang Timpuseng

Leang Timpuseng
Gua Timpuseng
Lua error in Modul:Location_map at line 423: Kesalahan format nilai koordinat.
LokasiLingkungan Tompobalang, Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia
Koordinat04°59'53.5"S 119°39'39.8"E[1]
Rentang tinggi25 mdpl
Geologikarst / batu kapur / batu gamping
Situs webvisit.maroskab.go.id
cagarbudaya.kemdikbud.go.id
kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsulsel/
Wisata Gua Prasejarah
Leang Timpuseng
Informasi
Lokasi Lingkungan Tompobalang, Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan
Negara  Indonesia
Pemilik
Pembukaan Setiap hari pukul 08.00–16.00 WITA
Jenis objek wisata Edukasi arkeologi dan gua prasejarah
Situs web visit.maroskab.go.id
Situs Cagar Budaya Leang Timpuseng
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lukisan gua bergambar telapak tangan di Leang Timpuseng
Cagar budaya Indonesia
PeringkatNasional
KategoriSitus
No. RegnasCB.1563
Lokasi
keberadaan
Lingkungan Tompobalang, Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan
No. SKSK Menteri Dikbud RI No. SK:307/M/2018[2]
Tanggal SK10 Januari 2018 (SK Bupati Maros)[3]
6 November 2018 (SK Menteri)
Pemilik Indonesia
PengelolaDinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros

Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan

Leang Timpuseng atau Gua Timpuseng adalah situs arkeologi dan berstatus cagar budaya berperingkat nasional yang ada di wilayah Kabupaten Maros. Situs berupa gua prasejarah ini terletak di perbukitan Karst Maros-Pangkep, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung pada titik koordinat 04°59'53,5" LS dan 119°39'39,8" BT, menghadap ke selatan pada ketinggian ± 25 mdpl. Secara wilayah administratif, gua ini terletak di wilayah Lingkungan Tompobalang, Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia. Beberapa tinggalan arkeologi yang masih dapai ditemui di gua ini antara lain sebaran cangkang kerang pada permukaan lantai gua dan artefak batu. Gua ini merupakan salah satu dari antara jajaran gua di bentangan karst Maros. Gua ini menjadi masyhur ketika hasil penjajakan uranium menunjukkan, usia lukisan yang tergambar di sini ialah 39.990 tahun, terpaut tipis dengan situs El Castillo Cantabria di Spanyol yang menunjukkan 40.080 tahun. Di gua ini terdapat seni lukisan cadas berwarna merah dengan satu gambar atau motif binatang periode Pra-Austronesia, yaitu jenis babirusa. Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan telah mencatat hingga saat ini, bahwa di wilayah Kabupaten Maros ada 209 situs gua.[1][2][4][5][6][7]

Sejarah

Awal penemuan

Leang Timpuseng pertama kali ditemukan oleh masyarakat pada tahun 1989 dan dilaporkan kepada Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara serta pada tahun 1992 dilakukan pendataan. Pada tahun 2004 Pusat Penelitian Arkeologi Nasional melakukan penelitian di gua ini dengan hasil data distribusi gua dan lukisan yang ada di Kawasan Karst Maros-Pangkep. Penelitian kemudian dilanjutkan pada tahun 2012-2013 bekerjasama dengan Universitas Wollongong, Australia. Selain melakukan ekskavasi di Leang Bulu Bettue dengan data pertanggalan hunian yang mencapai ratusan ribu tahun, tim juga meneliti dan mempertanggal lukisan cadas di tujuh gua. Hasil pertanggalan di salah satu gua, yaitu Leang Timpuseng sangat menakjubkan. Dua lukisan yang dipertanggal dengan metode pertanggalan uranium series ternyata berumur sangat tua. Lukisan pertama merupakan cap tangan tertua di dunia, dengan umur minimum 39.900 tahun yang lalu, sedangkan babirusa berumur minimum 35.400 tahun yang lalu. Inilah lukisan cadas tertua di dunia setelah lukisan di Gua El Castillo di wilayah Cantabria, Spanyol Utara yang berumur sekitar 40,8 tahun lalu. Penerbitannya di majalah sientifik “Nature” yang sangat bergengsi menjadikan Leang Timpuseng menjadi perbincangan para ahli di lingkup internasional. Leang Timpuseng pun menjadi salah satu situs terpenting yang mengubah pandangan dunia tentang sejarah asal usul dan perkembangan lukisan gua.[2][8]

Etimologi

Nama "Leang Timpuseng" berasal dari Bahasa Bugis, yaitu leang bermakna "gua" dan timpuséng berarti "mata air yang tak pernah kering". Jadi gua ini dibahasakan sebagai gua yang berisikan mata air yang tak pernah kering.[5]

Fisik

Leang Timpuseng memiliki panjang 50 meter, dengan pagar berfondasi beton setinggi 130 cm. Gua ini memiliki ruang yang memanjang dengan lorong-lorong kecil di dalamnya. Di depan ruangan terdapat teras sempit yang menghadap pada lahan persawahan. Lantai gua hampir rata dan hanya lebih tinggi ± 0–50 cm dari lahan persawahan di depannya. Lantai gua memanjang 30 m dengan lebar bervariasi antara 2 m hingga 7 m. Di dalam gua terdapat cekungan yang menjadi sumber air, oleh penduduk setempat dimanfaatkan untuk mengairi sawah atau dipompakan untuk memenuhi kebutuhan air untuk peternakan unggas. Sejumlah tinggalan arkeologi yang masih dapat ditemukan pada leang ini antara lain sebaran cangkang-cangkang kerang dan artefak litik di permukaan lantai gua, dan lukisan yang sangat kaya pada langit-langit gua. Setidaknya terdiri dari lima panil dengan 84 objek yang sebagian besar berupa gambar cap tangan, sementara lainnya berupa hewan babirusa, geometris, dan gambar-gambar yang belum teridentifikasi.[2]

Status

Situs Leang Timpuseng ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros pada 10 Januari 2018. Penetapan situs menjadi cagar budaya berdasarkan SK Bupati Maros. Hal ini juga sudah berdasarkan perintah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Sebelumnya, terlebih dahulu telah dilakukan pengkajian kelayakan oleh Tenaga Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Maros. Setelah penetapan tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Maros telah memiliki dasar hukum untuk mengelola, melestarikan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya. Setelah itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Maros mengusulkan Leang Timpuseng masuk ke situs cagar budaya peringkat nasional dengan alasan bahwa di Leang Timpuseng terdapat lukisan babirusa yang dibuat sekitar 35.400 tahun silam. Berdasarkan penelitian TACB Kabupaten Maros, lukisan di Leang Timpuseng merupakan peninggalan manusia tertua di dunia.[3]

Pada 2018, mantan Mendikbud Muhadjir Effendy menyebut kawasan ini terancam oleh tambang semen di sekitar situs dan akan dicalonkan sebagai cagar dunia kepada UNESCO bersama dengan Karst Sangkulirang-Mangkalihat di Kalimantan Timur.[9] Namun begitu, menurut kunjungan surat kabar Kompas tahun 2014, ia masihlah satu gua yang terbuka. Pada kunjungan kedua pada tahun 2018, ia telah dipagari dan dijaga petugas dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulsel.[10]

Potensi gambar

Penggambaran binatang babi di Leang Timpuseng dalam seni cadas kawasan Karst Maros-Pangkep memiliki pertanggalan ± 35.400 tahun yang lalu. Gambar babi itu berkonteks dengan gambar tangan yang memiliki pertanggalan ± 39.000 tahun yang lalu (kini gambar tangan pada seni cadas yang tertua di dunia). Hasil pertanggalan itu mendekatkan aspek waktu gambar binatang pada seni cadas di Sulawesi Selatan dengan seni cadas arkaik Palaeolitik Atas Eropa dengan gambar singa dari Great Panel, Gua Chauvet-Pont-D’Arc (Prancis) yang memiliki pertanggalan ± 36.000 tahun yang lalu. Pertanggalan terbaru gambar babi di Leang Timpuseng menunjukkan usia arkaik yang relatif sezaman dengan seni cadas Palaeolitik Atas Eropa. Keadaan itu disertai banyaknya gambar binatang (26%) yang ditemukan di 23 dari 88 gua di kawasan seni cadas Maros-Pangkep menimbulkan semangat untuk melakukan penerapan teori dan metode konteks budaya gambar binatang dalam seni cadas menurut Sauvet et al. (2009) pada seni cadas di kawasan itu.[7][11]

Aksesibilitas

Leang Timpuseng terletak sekitar 400 meter dari Jalan Poros Bantimurung-Leang-Leang, gua ini cukup mudah dijangkau dengan berjalan kaki melalui lahan persawahan. Lokasinya juga mudah ditemukan karena tampak jelas dari jalan poros.[2]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Tim Direktori Maros-Pangkep (2007). Direktori Potensi Wisata Budaya Di Kawasan Karst Maros-Pangkep Sulawesi Selatan Indonesia (PDF). Makassar: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Makassar. hlm. 56. ISBN 978-979-17021-0-2.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ a b c d e Siregnas CB Kemdikbud RI (10 Januari 2018). "Leang Timpuseng". cagarbudaya.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-25. Diakses tanggal 24 April 2021. 
  3. ^ a b Ansar (10 Januari 2018). "Enam Situs Purbakala Maros Ditetapkan sebagai Cagar Budaya". Tribunnews.com. Diakses tanggal 24 April 2021. 
  4. ^ Nursam, Muhammad (25 Juli 2019). "Lagi, Empat Situs Gua Prasejarah Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya". fajar.co.id. Diakses tanggal 24 April 2021. 
  5. ^ a b Administrator (12 Januari 2015). "Nenek Moyangku orang Seniman". Tempo.co. Diakses tanggal 25 Desember 2019.  Lebih dari satu parameter |author= dan |last= yang digunakan (bantuan)
  6. ^ Nur, Muhammad (Oktober 2017). "Analisis Nilai Penting 40 Gua Prasejarah Di Maros, Sulawesi Selatan (Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, Volume 11, Nomor 1)" (PDF). kebudayaan.kemdikbud.go.id. hlm. 64-73. Diakses tanggal 2 Mei 2021. 
  7. ^ a b Pasaribu, Yosua Adrian (2016). "Konteks Budaya Gambar Binatang Pada Seni Cadas Di Sulawesi Selatan (Paradigma Jurnal Kajian Budaya Vol. 6 No. 1)". download.garuda.ristekdikti.go.id. hlm. 1-27. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-04. Diakses tanggal 4 Mei 2021. 
  8. ^ Aubert, M.; dkk (2014). "Pleistocene cave art from Sulawesi, Indonesia (Journal of Nature:514)". hlm. 223-227.  Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
  9. ^ "Gua dengan Lukisan Batu Tua di Sulawesi Terancam Penambangan". CNN Indonesia. 8 November 2018. Diakses tanggal 25 Desember 2019. 
  10. ^ Ayu, Reny Sri; Daeng, Mohammad Final. "Tapak-tapak Manusia Awal Sulawesi". Kompas.id. Diakses tanggal 25 Desember 2019. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  11. ^ Sutcliffe, Theodora (23 Mei 2016). "In South Sulawesi, Indonesia, find some of the world's oldest cave art". edition.cnn.com. Diakses tanggal 18 Mei 2021. 

Pranala luar

  • Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Kemendikbud RI
  • Posisi Leang Timpuseng
  • (Indonesia) Leang Timpuseng, Cagar Budaya Kemendikbud RI Diarsipkan 2021-04-25 di Wayback Machine.
  • l
  • b
  • s
Topik Maros
Politik & Pemerintahan
Eksekutif
Legislatif
Yudikatif
Pemilu
  • Bawaslu Maros
  • KPU Maros
  • DKPP Maros
  • Panwascam Bantimurung
  • Panwascam Bontoa
  • Panwascam Camba
  • Panwascam Cenrana
  • Panwascam Lau
  • Panwascam Mallawa
  • Panwascam Mandai
  • Panwascam Maros Baru
  • Panwascam Marusu
  • Panwascam Moncongloe
  • Panwascam Simbang
  • Panwascam Tanralili
  • Panwascam Tompobulu
  • Panwascam Turikale
  • Pileg Indonesia 1955 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 1971 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 1977 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 1982 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 1987 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 1992 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 1997 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 1999 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 2004 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 2009 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 2014 di Kabupaten Maros
  • Pileg Indonesia 2019 di Kabupaten Maros
  • Pilkada Maros 1979
  • Pilkada Maros 1984
  • Pilkada Maros 1989
  • Pilkada Maros 1994
  • Pilkada Maros 1999
  • Pilkada Maros 2005
  • Pilkada Maros 2010
  • Pilkada Maros 2015
  • Pilkada Maros 2020
  • Pilkades Maros serentak 2012
  • Pilkades Maros serentak 2013
  • Pilkades Maros serentak 2018
  • Pilpres Indonesia 2004 di Kabupaten Maros
  • Pilpres Indonesia 2009 di Kabupaten Maros
  • Pilpres Indonesia 2014 di Kabupaten Maros
  • Pilpres Indonesia 2019 di Kabupaten Maros
  • PKD di Kabupaten Maros
  • PPK Bantimurung
  • PPK Bontoa
  • PPK Camba
  • PPK Cenrana
  • PPK Lau
  • PPK Mallawa
  • PPK Mandai
  • PPK Maros Baru
  • PPK Marusu
  • PPK Moncongloe
  • PPK Simbang
  • PPK Tanralili
  • PPK Tompobulu
  • PPK Turikale
  • PPS di Kabupaten Maros
Kota
Lambang Kabupaten Maros
Sejarah
Pra-kemerdekaan
  • Afdeling Maros
  • Arung Camba
  • Arung Cenrana
  • Arung Gantarang Matinggi
  • Arung Laiya
  • Arung Mallawa
  • Arung Wanua Waru
  • Federasi Gallarang Appaka
  • Federasi Lebbotengngae
  • Federasi Toddo Limayya Ri Marusu
  • Gallarang Bira
  • Gallarang Biringkanaya
  • Gallarang Moncongloe
  • Gallarang Sudiang
  • Karaeng Bontoa
  • Karaeng Lau
  • Karaeng Loe Ri Pakere
  • Karaeng Marusu
  • Karaeng Simbang
  • Karaeng Tanralili
  • Karaeng Turikale
  • Kerajaan Bontoa
  • Kerajaan Marusu
  • Kerajaan Raya
  • Kerajaan Simbang
  • Kerajaan Tanralili
  • Kerajaan Turikale
  • Norder Districten
  • Onderafdeling Maros
  • Perang Marusu
  • Pertempuran Kadieng
  • Swapraja Maros
Pasca kemerdekaan
Lokasi Terkenal dan Wisata
Wisata Sejarah dan Religi
Wisata Kota
Pantai dan Laut
Gua dan Gunung
Air Terjun dan Permandian
Agrowisata
Hutan, Taman Nasional, dan Taman Bumi
Cagar Alam
Transportasi
Darat
Sungai
  • Dermaga I Rammang-Rammang
  • Dermaga II Rammang-Rammang
  • Dermaga Tebbang Orai
  • Jembatan Sungai Maros I
  • Jembatan Sungai Maros II
  • Jembatan Sungai Pute
  • Perahu Jolloro'
Laut
  • Dermaga Binanga Sangkara
  • Dermaga Bonto Bahari
  • Pelabuhan Perikanan Bonto Bahari
  • Pelabuhan Rakyat Kuri Lompo
Udara
Seni & Budaya
Bahasa dan Kesusastraan
Drama dan Tarian
  • Drama Legenda Toakala
  • Tari Bunting Berua
  • Tari Ganrang Bulo
  • Tari Kalabbirang
  • Tari Kalubampa
  • Tari Makkampiri
  • Tari Mamuri-Muri
  • Tari Mapeepe'-pepe'
  • Tari Mappadendang
  • Tari Pa'raga
  • Tari Salonreng
  • Tari Tubaranina Marusu
Upacara Adat
  • Appalili
  • Dengka Ase Lolo
  • Katto Bokko
  • Mallangiri
  • Mappadendang
  • Massuro Baca
  • Maudu Pattene
Cerita Rakyat
  • Batu Teddung
  • Bujung Liang
  • Bulusipong
  • Dampang Salenrang
  • Gua Mimpi
  • Hikayat Chi Pheng dari Negeri Cina
  • I Nyunyi
  • Ikan Keramat Penghuni Mata Air Bantimurung
  • Kampung Labuaja
  • Kembar Buaya
  • Kessi Mawang Salo Maros
  • Legenda Kolam Jamala
  • Legenda Toakala
  • Longga
  • Nene' Pakanre
  • Parakang
  • Pattunuang Asue
  • Peppo
Lainnya
Festival Maros & Event Maros
  • Bantimurung Culinary Night Festival
  • Festival Gema Ramadan Maros
  • Festival Gendang dan Kecapi
  • Festival dan Kongres Anak Maros
  • Festival Gendang dan Kecapi
  • Maros 10K 2018
  • Maros Half Marathon 2019
  • Pameran Museum Daerah Kabupaten Maros 2021
Kuliner
Makanan
Minuman
Jajanan
Olahraga
  • Asosiasi Futsal Kabupaten Maros
  • Hasil pertandingan Persim Maros
  • Persim Maros
  • Turnamen Sepakbola Bupati Maros Cup I (2013)
  • Turnamen Sepakbola Bupati Maros Cup II (2014)
  • Turnamen Sepakbola Bupati Maros Cup III (2015)
  • Turnamen Sepakbola Bupati Maros Cup IV (2016)
  • Turnamen Sepakbola Bupati Maros Cup V Maros (2017)
  • Turnamen Sepakbola Bupati Maros Cup VI (2018)
  • Turnamen Sepakbola Bupati Maros Cup VII (2019)
  • Stadion Merdeka Kassi Kebo
  • Turnamen Sepakbola Safana Cup
  • Bencana
    Bencana Alam
    • Banjir Maros 2013
    • Banjir Maros 2014
    • Banjir Maros 2016
    • Banjir Maros 2019
    Bencana non-alam
    Tokoh
    Fauna & Flora Endemik
    Fauna Endemik
    Flora Endemik
    Suku
    Suku Asli
    Suku Pendatang
    Keamanan, Ketertiban & Pertahanan
    Organisasi
    Organisasi Pemerintah Daerah
    • Badan Kesbangpol Maros
    • Basarnas Maros
    • BKD Maros
    • BKPSDM Maros
    • BPBD Maros
    • BPN Maros
    • BPS Maros
    • Dinkes Maros
    • Dinsos Maros
    • Disbudpar Maros
    • Disdik Maros
    • Disdukcapil Maros
    • Dishub Maros
    • Dishutbun Maros
    • Diskominfo Maros
    • Diskopindag Maros
    • Disnakertrans Maros
    • Dispenda Maros
    • Dispora Maros
    • DKPP Maros
    • DPKP Maros
    • DPPPA Maros
    • Kemenag Maros
    • PKK Kabupaten Maros
    Organisasi Non Pemerintah Daerah
    • AAI Maros
    • Aisyiyah Maros
    • APB Maros
    • APRI Maros
    • Askab PSSI Maros
    • Baznas Maros
    • BKKI Maros
    • BNK Maros
    • DDI Maros
    • Dekranasda Maros
    • ESI Maros
    • FKUB Maros
    • FPK Maros
    • Granat Maros
    • HMI Maros
    • HPPMI Maros
    • Ikanara Maros
    • KAHMI Maros
    • KAKI Maros
    • Karang Taruna Maros
    • KT Bantimurung
    • KT Bontoa
    • KT Camba
    • KT Cenrana
    • KT Lau
    • KT Mallawa
    • KT Mandai
    • KT Maros Baru
    • KT Marusu
    • KT Moncongloe
    • KT Simbang
    • KT Tanralili
    • KT Tompobulu
    • KT Turikale
    • Kekaraengan Turikale
    • KNPI Maros
    • KONI Maros
    • LBH Maros
    • Lira Maros
    • LMP Maros
    • Lorsa Maros
    • MUI Maros
    • Organda Maros
    • PGRI Maros
    • PMI Maros
    • PP Maros
    • Pramuka Maros
    • PWI Maros
    Lainnya
    Fasilitas Umum
    • l
    • b
    • s
    Gua Prasejarah
    Lambang Kabupaten Maros
    Gua Nonprasejarah
    Nama yang dimiringkan berarti merupakan gua vertikal.
    • Gua di Kabupaten Maros
    • Gua menurut kabupaten/kota
    • l
    • b
    • s
    Lambang Kabupaten Maros
    • Tempat wisata di Kabupaten Maros
    • Tempat wisata menurut kabupaten/kota
    • l
    • b
    • s
    Cagar budaya di Kabupaten Maros
    Kategori
    Bangunan
    Lambang Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman

    Lambang Kabupaten Maros
    Situs
    Kawasan
    Nama yang dimiringkan berarti merupakan cagar budaya peringkat provinsi di Indonesia.
    Nama yang tebal dan dimiringkan berarti merupakan cagar budaya peringkat nasional di Indonesia.
    • Cagar budaya Indonesia di Kabupaten Maros
    • Cagar budaya Indonesia menurut kabupaten/kota
    • l
    • b
    • s
    Cagar budaya peringkat nasional di Indonesia
    Kategori
    Benda
    Bangunan
    Struktur
    Situs
    Kawasan