Masjid Agung Aljazair

36°44′09″N 3°08′17″E / 36.73583°N 3.13806°E / 36.73583; 3.13806 (Jemma Al Djazair)Mulai dibangun16 Agustus 2012Rampung2019PemilikKementerian Agama AljazairTinggiAtap70 meterLantai atas265 meterData teknisJumlah lantai37Desain dan konstruksiArsitekChina State Construction EngineeringInformasi lainKapasitas tempat duduk150.000

Djamaa el Djazair (bahasa Arab: جامع الجزائر), juga dikenal sebagai Masjid Agung Aljazair atau Masjid Agung Aljir (bahasa Prancis: Grande mosquée d'Alger), adalah masjid di Aljir, Aljazair. Masjid tersebut merupakan yang terbesar di Afrika, menggantikan Masjid Hassan II di Maroko, serta masjid terbesar ketiga di dunia setelah Masjid Agung Mekah dan Masjid Nabawi Madinah di Arab Saudi berdasarkan luas kompleks. Menara masjid tersebut juga merupakan tertinggi di dunia serta menjadi bangunan tertinggi di Afrika.[1][2][3][4]

Sejarah

Pembangunan Masjid Agung Aljazair dimulai pada Agustus 2012 setelah kontrak pembangunan dilelang oleh pemerintah Aljazair, seharga 1 miliar euro yang dimenangkan oleh China State Construction Engineering. Arsitektur masjid tersebut didesain oleh firma konstruksi yang berasal dari Jerman yaitu KSP Juergen Engel Architekten dan Krebs und Kiefer International. Pembangunan masjid sempat mengalami penundaan karena masalah anggaran yang disebabkan jatuhnya harga minyak. Sekitar 2.300 pekerja dari Tiongkok, Aljazair dan negara-negara Afrika lainnya dikerahkan untuk mengerjakan pembangunan masjid tersebut. Pembangunan masjid dipandang oleh banyak orang sebagai simbol kesuksesan pemerintahan Presiden Abdelaziz Bouteflika yang telah lama menjabat.[5][6][7][8][9]

Arsitektur

Masjid Agung Aljazair berdiri di atas lahan seluas 400,000 m2 menghadap utara, tepatnya ke Laut Mediterania. Ruang salat memiliki kapasitas sebanyak 37.000 jamaah, sementara lahan kompleks masjid dapat menampung hingga 120.000 jemaah dan memiliki bangunan parkir yang dapat diisi 7.000 mobil. Kompleks ini juga memiliki sekolah Alquran, taman, perpustakaan, area perumahan staf masjid, stasiun pemadam kebakaran, museum kesenian Islam, dan pusat penelitian tentang sejarah Aljazair.[2][5][8]

Masjid Agung Aljazair juga memiliki menara setinggi 265 meter sehingga menjadi bangunan tertinggi di Afrika.[7] Di menara masjid juga tersedia dek observasi di lantai teratas. Masjid ini dirancang untuk menahan gempa berkekuatan 9,0 skala magnitudo dan struktur bangunan dirancang secara khusus untuk menahan korosi akibat cuaca yang ekstrim. Ruang salat utama memiliki 618 kolom segi delapan yang berfungsi sebagai pilar pondasi dan terdapat kaligrafi sepanjang 6 kilometer yang diukir dengan sistem laser. Kubah aula memiliki diameter sepanjang 50 meter dan memiliki ketinggian 70 meter.[8][10]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Algeria builds giant mosque with world's tallest minaret". The Guardian. Diakses tanggal 30 May 2019. 
  2. ^ a b "China helping to construct Great Mosque of Algiers". China Daily. Diakses tanggal 30 May 2019. 
  3. ^ "Bouteflika's mosque seen as monument to megalomania in Algeria". Arab News. Diakses tanggal 30 May 2019. 
  4. ^ "La Grande Mosquée d'Alger, le chantier de trop du président déchu Abdelaziz Bouteflika". Le Monde. Diakses tanggal 30 May 2019. 
  5. ^ a b "Africa's largest mosque has been completed with thanks to China". Quartz. Diakses tanggal 30 May 2019. 
  6. ^ "Bouteflika's mosque seen as monument to megalomania". Mail & Guardian. Diakses tanggal 30 May 2019. 
  7. ^ a b "Chinese company helps build world's third-largest mosque". China Global Television Network. Diakses tanggal 30 May 2019. 
  8. ^ a b c "Africa's largest mosque set to open in Algeria's capital". China Global Television Network. Diakses tanggal 30 May 2019. 
  9. ^ "The Biggest Mosque in Africa is Now in Algeria, Not Morocco". Morocco World News. Diakses tanggal 30 May 2019. 
  10. ^ "Great Mosque of Algiers: an architectural masterpiece and a religious and cultural monument". Algeria Press Service. Diakses tanggal 30 May 2019.