Slacktivism

"Tombol suka" yang digunakan di Facebook, sarana popular bagi orang yang melakukan praktik slacktivism.

Slacktivism (gabungan dari kata slacker (pemalas) dan activism (aktivisme)) adalah praktik mendukung topik yang berbau politik atau sosial, misalnya melalui media sosial atau petisi online, yang ditandai dengan sedikitnya usaha atau komitmen.[1] Bentuk lain dari slacktivism termasuk terlibat dalam aktivitas online seperti "menyukai," "berbagi," atau membuat kicauan/cuitan (tweet) tentang suatu topik di media sosial, menandatangani petisi Internet,[2] menyalin dan menempelkan status atau pesan untuk mendukung topik, membagikan tagar tertentu yang terkait dengan penyebab, atau mengubah foto profil di media sosial untuk menunjukkan solidaritas.

Slacktivism dinilai gagal dalam memberikan kontribusi yang berarti, karena dukungan berisiko rendah dan tidak efektif daripada bentuk aktivisme yang lebih berarti.[3]

Referensi

  1. ^ Cabrera, Nolan L. (2017). "Activism or Slacktivism? The Potential and Pitfalls of Social Media in Contemporary Student Activism". Journal of Diversity in Higher Education (dalam bahasa Inggris). 10 (4): 400. doi:10.1037/dhe0000061. 
  2. ^ Snopes.com: Inboxer Rebellion (Internet Petitions)—discusses slacktivism in some detail
  3. ^ Carr, David. "Hashtag Activism, and Its Limits". The New York Times. March 25, 2012.