Zaini Abdullah

Gubernur Aceh ke-17Masa jabatan
25 Juni 2012 – 25 Juni 2017PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko WidodoWakilMuzakir Manaf

Pendahulu
Tarmizi Abdul Karim
(Pejabat Gubernur Aceh)

Pengganti
Irwandi Yusuf

Informasi pribadiLahir24 April 1940 (umur 84)
Beureunuen, Mutiara, Pidie, AcehPartai politikPartai Aceh (2007–2016)Suami/istriNiazah A HamidAnak

Niza Ratna Zaini
Hasnita Zahra Zaini
Sri Wahyuni Zaini

Karier militerPihak

Gerakan Aceh MerdekaMasa dinas4 Desember 1976 – 15 Agustus 2005Pertempuran/perangPemberontakan di Aceh

Sunting kotak info • L • B

dr. H. Zaini Abdullah (lahir 24 April 1940) adalah mantan tokoh pejuang GAM. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan dan Menteri Luar Negeri Aceh Merdeka dan Gubernur Aceh periode 2012-2017.^[1]

Pendidikan

Sekolah Rakyat Beureunun, Mutiara, Kabupaten Pidie (1952)
SMP Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh, Indonesia (1957)
SMA Kutaraja, Kota Banda Aceh, Aceh, Indonesia (1960)
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia (1972)
Pendidikan spesialis ‘Family Doctor’ di Karolinska Universitets Sjukhus Huddinge, Kota Stockholm-Swedia (1990–1995)

Riwayat pekerjaan

Kepala Puskesmas/Kepala Rumah Sakit Umum Kuala Simpang–Aceh Timur (1972–1975)
Aktif sebagai dokter di sejumlah Rumah Sakit di Swedia (1982–2005)
Pensiun dan bekerja sebagai Konsultan Kesehatan dan dokter di Rumah Sakit Umum dan Health Centre di Swedia (2005–2009)
Gubernur Aceh (2012–2017)

Riwayat jabatan

Menteri Kesehatan GAM (1976–2002)
Menteri Luar Negeri GAM (2002–2005)
Gubernur Aceh (2012–2017)

Pemilihan Gubernur Aceh 2017

Dalam Pilkada Serentak 2017, Zaini Abdullah kembali maju sebagai Calon Gubernur Aceh periode 2017–2022. Bila pada tahun 2012 Zaini maju bersama Muzakkir Manaf melalui jalur partai politik yakni Partai Aceh, kini Zaini maju melalui jalur independen dengan menggandeng Nasaruddin yang merupakan Bupati Aceh Tengah.^[2] Partai Aceh kini mendukung Wakil Gubernur Aceh yang juga Ketua Umum Partai Aceh, Muzakkir Manaf sebagai Calon Gubernur Aceh. Atas hal tersebut, Zaini Abdullah juga memutuskan mundur dari Partai Aceh.^[3]