Retinopati diabetik

Retinopati diabetik (bahasa Inggris: diabetic retinopathy) adalah penyakit mata retinopati pada penderita diabetes yang menyebabkan kerusakan retina dan merupakan penyebab utama kebutaan. Retinopati diabetik dialami oleh 80 persen mereka yang menderita diabetes 20 tahun atau lebih. Setidaknya 90 persen dari penderita retinopati diabetik bisa ditekan jika dilakukan perawatan dan pengawasan yang tepat pada mata. Semakin lama seseorang menderita diabetes, makin besar kemungkinan ia menderita retinopati diabetik.

Durasi lamanya seorang penderita diabetes juga menentukan komplikasi retinopati diabetik, yaitu sebesar 75% dari penderita yang sudah mengidap diabetes selama 20 tahun. Komplikasi retinopati diabetik terjadi tanpa melalui munculnya gejala yang terasa oleh penderita, bersifat lambat, namun perjalanan penyakit ini berpotensi besar menyebabkan kebutaan.[1]

Klasifikasi retinopati diabetik:

  • Berdasarkan Akademi Oftalmologi Amerika
    • Retinopati diabetik nonproliferatif: ringan, sedang, dan berat
    • Retinopati diabetik proliferatif: ditandai dengan gambaran tumbuhnya pembuluh darah baru yang fibrosis melewati membran limitans interna lapisan retina
      • Retinopati diabetik proliferatif Dini: pembuluh darah baru terbentuk di sekitar diskus, atau dalam 1 jarak diamter diskus, atau neovaskularisasi di tempat lain.
      • Retinopati diabetik proliferatif risiko tinggi: terdapat pembuluh darah baru pada diskus dengan ukuran lebih dari 1/4 diameter diskus, atau pembuluh darah baru pada diskus dengan ukuran <1/4 diameter diskus disertai perdarahan vitreous, atau pembuluh darah baru di tempat lain yang berukuran >1/2 diameter diskus dengan perdarahan vitreous.
      • Retinopati diabetik proliferatif lanjut: terdapat pembuluh darah baru pada diskus dengan ukuran lebih dari 1/4 diameter diskus, atau pembuluh darah baru pada diskus dengan ukuran <1/4 diameter diskus disertai perdarahan vitreous, atau pembuluh darah baru di tempat lain yang berukuran >1/2 diameter diskus dengan perdarahan vitreous, ditambah dengan adanya ablasio retina traksional yang melibatkan bintik kuning, dengan atau tanpa perddarahan vitreous.
  • Berdasarkan NSC-UK
    • Retinopati diabetik nonproliferatif: sekeliling/tidak jelas, pre-proliferatif.
    • Retinopati diabetik proliferatif: ringan, sedang, risiko tinggi, dan lanjut[1]

Komplikasi retinopati diabetik biasanya memiliki gejala yang berhubungan dengan pembuluh darah baik pembuluh darah besar atau kecil (vaskulopati), karena kadar gula dalam darah (HbA1C), distimulus oleh perubahan kekentalan darah (trombosit, inflamasi). Bentuk akutnya antara lain hipoglikemi, ketoasidosis, hiperosmolar non-ketotik. Adapun bentuk kronisnya yaitu makro dan mikroangiopati pada ginjal (nefropati), saraf (neuropati), dan organ lainnya. Keadaan HbA1C yang lebih dari atau sama dengan 11,5 menentukan adanya komplikasi retinopati diabetik secara signifikan. Komplikasi ini semua terjadi mlalui berbagai mekanisme antara lain terbentuknya radikal bebas, perubahan struktur trombosit, inflamasi, terbentuknya senyawa poliol, produk akhir glikasi lanjut, pengaktifan jalur heksosisamin, diasil-gliserol-PKC,[2]

Gejala

Pada tahap awal, kebanyakan orang tidak mengalami gejala retinopati diabetik. Dan, mungkin tidak mengalami perubahan penglihatan sampai kondisinya parah. Bagi sebagian orang, gejalanya bervariasi, seperti[3][4]:

  • penglihatan yang memburuk secara bertahap,
  • kehilangan penglihatan mendadak,
  • bentuk yang mengambang di bidang penglihatan (floaters),
  • penglihatan kabur,
  • sakit mata atau kemerahan, dan
  • kesulitan melihat dalam gelap.

Cara mencegah retinopati diabetik

Penyakit mata ini sangat berhubungan erat dengan diabetes. Oleh karena itu, Anda dapat mulai langkah pencegahannya dengan mengontrol kadar gula darah.

Jika Anda menderita diabetes, Anda dapat menurunkan risiko terkena retinopati diabetik dengan[4]:

  • Berhenti merokok.
  • Mengontrol gula darah.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Melakukan pemeriksaan mata secara rutin.
  • Menjaga tekanan darah dalam kisaran yang sehat.
  • Segera kunjungi dokter jika ada perubahan pada penglihatan
  • Menjaga berat badan yang sehat dan makan makanan yang sehat.

Referensi

  1. ^ a b Rahman, K. Prof. Dr. Sp.M.KVR. Kartasasmita, A.S. Prof. Dr. Sp.M.KVR. Heksan. dr. Sp.M. KVR. et al. Pedoman Penanganan Retinopati Diabetika Bab 1. 2013: PERDAMI Seminat Vitreoretina. Hal. vi.
  2. ^ Soebardi, S. dr. Sp.PD. et al. Retina dari Pediatrik hingga Geriatrik pada Bab: Retinopati Diabetes Perspektif Endokrinolog. 2011:Jakarta Eye Center. Hal. 139-42
  3. ^ "Diabetic retinopathy". nhs.uk (dalam bahasa Inggris). 2017-10-23. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  4. ^ a b "Diabetes-Related Retinopathy: Symptoms, Treatment & Causes". Cleveland Clinic. Diakses tanggal 2022-08-31. 

Pustaka

  • Rahman, K. Prof. Dr. Sp.M.KVR. Kartasasmita, A.S. Prof. Dr. Sp.M.KVR. Heksan. dr. Sp.M. KVR. et al. Pedoman Penanganan Retinopati Diabetika Bab 1. 2013: PERDAMI Seminat Vitreoretina. Hal. vi, 2-7.
  • l
  • b
  • s
  • Penyakit mata
Adneksa
Kelopak mata
Inflamasi
  • Bintil
  • Kalazion
  • Blefaritis
  • Entropion
  • Ektropion
  • Lagoftalmus
  • Blefarokalasis
  • Ptosis
  • Blefarofmosis
  • Xantelasma
  • Ankiloblefaron
Bulu mata
  • Trikiasis
  • Madarosis
Aparatus lakrimalis
  • Dakrioadenitis
  • Epifora
  • Dakriosistitis
  • Xeroftalmia
Orbita
  • Exoftalmus
  • Enoftalmus
  • Selulitis orbita
  • Limfoma orbita
  • Selulitis periorbita
Konjungtiva
  • Konjungtivitis
    • alergi
  • Pterigium
  • Pseudopterigium
  • Pinguekula
  • Perdarahan subkonjungtiva
Bola mata
Tunika fibrosa
Sklera
  • Skleritis
  • Episkleritis
Kornea
  • Keratitis
    • herpes
    • akantamoeba
    • fungi
    • Exposure
    • Fotokeratitis
  • Ulkus kornea
  • Keratitis punctata superfisial Thygeson
  • Distrofi kornea
    • Fuchs
    • Meesmann
  • Ektasis kornea
    • Keratokonus
    • Degenerasi marjinal pelusida
    • Keratoglobus
    • Degenerasi marjinal Terrien
    • Ektasis pasca-LASIK
  • Keratokonjungtivitis
    • sika
  • Opasitas kornea
  • Revaskularisasi kornea
  • Cincin Kayser–Fleischer
  • Stria Haab
  • Arcus senilis
  • Keratopati pita
Tunika vaskuler
  • Uveitis
  • Uveitis intermediat
  • Hifema
  • Rubeosis iridis
  • Membran pupil persisten
  • Iridodialisis
  • Sinekia
Koroid
Lensa
  • Katarak
    • Katarak kongenital
    • Katarak pediatri
  • Afakia
  • Ectopia lentis
Retina
  • Retinitis
  • Ablasi retina
  • Retinoskisis
  • Sindrom iskemik okular / Oklusi vena retina sentral
  • Oklusi arteri retina sentral
  • Oklusi arteri retina cabang
  • Retinopati
  • Degenerasi makula
  • Retinitis pigmentosa
  • Perdarahan retina
  • Retinopati serosa sentral
  • Edema makula
  • Membran epiretina (Macular pucker)
  • Distrofi makula vitelliformis
  • Amaurosis kongenital Leber
  • Birdshot chorioretinopathy
Lain-lain
  • Glaukoma / Hipertensi okuler / Glaukoma juvenil primer
  • Floater
  • Neuropati optik herediter Leber
  • Mata merah
  • Ruptur globus
  • Keratomikosis
  • Phthisis bulbi
  • Persistent fetal vasculature / Persistent hyperplastic primary vitreous
  • Persistent tunica vasculosa lentis
  • Familial exudative vitreoretinopathy
Jalur
Saraf optik
Diskus optikus
  • Neuritis optik
    • Papillitis optik
  • Edema papil
    • Sindrom Foster Kennedy
  • Atrofi optik
  • Optic disc drusen
Neuropati optik
  • Iskemik
    • anterior (AION)
    • posterior (PION)
  • Kjer
  • herediter Leber
  • toksik dan nutrisional
Strabismus
Otot ekstraokuler
Penglihatan binokuler
Akomodasi
Strabismus paralitik
  • Oftalmoparesis
  • Oftalmoplegia external progresif kronis
  • Sindrom Kearns–Sayre
kelumpuhan
  • Saraf ketiga (III)
  • Saraf keempat (IV)
  • Saraf keenam (VI)
Strabismus lainnya
  • Esotropia / Eksotropia
  • Hipertropia
  • Heteroforia
    • Esoforia
    • Eksoforia
  • Cyclotropia
  • Sindrom Brown
  • Sindrom Duane
Binokuler lainnya
  • Conjugate gaze palsy
  • Convergence insufficiency
  • Oftalmoplegia internuklear
  • One and a half syndrome
Refraksi
Gangguan penglihatan
Kebutaan
  • Ambliopia
  • Amaurosis kongenital Leber
  • Diplopia
  • Skotoma
  • Buta warna
  • Niktalopia
    • Penyakit Oguchi
  • Kebutaan / Penurunan penglihatan / Gangguan visus
Anopsia
  • Hemianopsia
    • binasal
    • bitemporal
    • homonymous
  • Quadrantanopia
subyektif
  • Astenopia
  • Hemeralopia
  • Fotofobia
  • Scintillating scotoma
Pupil
  • Anisokoria
  • pupil Argyll Robertson
  • Pupil Marcus Gunn
  • Sindrom Adie
  • Miosis
  • Midriasis
  • Sikloplegia
  • Sindrom Parinaud
Lainnya
Pengawasan otoritas: Perpustakaan nasional Sunting ini di Wikidata
  • Prancis (data)
  • Amerika Serikat
  • Latvia
  • Jepang
  • Republik Ceko


Ikon rintisan

Artikel bertopik kedokteran atau medis ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s